Kamis, 14 Januari 2010

Sholat Tahajjud Dalam Tinjauan Medis



Dalam sebuah hadits, Rasullulloh SAW bersabda bahwa :
“Sholat sunah yang utama setelah sholat fardhu adalah sholat Tahajud”
(HR. Abu Dawud)

Dalam Al-Quran, Alloh SWT juga berfirman :
“Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke tampat yang terpuji,” (QS. Al-Isa <17>:79)

Dari referensi tersebut tampak bahwa sholat Tahajud merupakan sholat sunah yang istimewa dalam ibadah umat islam. Pada riwayat lainnya yang shahih dinyatakan bahwa Rasullulloh SAW tidak pernah meninggalkan sholat Tahajud hingga beliau wafat.

Ditinjau dari aspek religi, orang yang senantiasa melaksanakan sholat Tahajud akan mendapatkan rasa kedekatannya kepada Alloh Swt. Selanjutnya, dia akan merasakan ketentraman bathin, kemudahan dalam menjalani kehidupan karena semua hasil akhir dari usaha atau kerja kerasnya selalu diserahkan kepada Alloh Swt untuk menentukannya dan dia juga akan mendapatkan keseimbangan kehidupan lahir dan bathin.

Dari aspek kesehatan, sholat Tahajud dapat membantu kita menyembuhkan penyakit yang kita derita. Dengan melaksanakan sholat Tahajud, kita akan mendapat manfaat yang multiple, sebagaimana sabda Rasullulloh SAW dalam sebuah hadis :
“Sholat Tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit,” (HR. Tirmidzi)

Hadits tersebut memberikan dalil yang kuat terhadap adanya hubungan yang mutual antara praktik ibadah mahdah dengan alur logika dan pembuktian sains. Fakta membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya stres dapat menyebabkan kita menjadi rentan terhadap infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metastatis. Dengan demikian secara teoritis bila kita mengamalkan sholat Tahajud, kita pasti mendapatkan kesehatan yang baik secara fisik dan mental.

Dalam sebuah bukunya, Prof. Dr. Mohammad Soleh, setelah melakukan penelitian terhadap beberapa pelaku sholat tahajud secara rutin dan ikhlas, mengungkapkan bahwa sholat Tahajud memberi pengaruh terhadap peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik,

Penelitian tersebut dilandasi oleh apa yang dianjurkan Al-Quran kepada kita untuk Iqra (bacalah), Wasma’u (simaklah), Afala tatafakkaruun (pikirkanlah), Afala tubshiruun (perhatikanlah), Afala tandhuruun (telitilah/risetlah), dan Afala tatadabbaruun (ungkapkanlah).

Oleh sebab itu, apabila kita menginginkan keseimbangan hidup sekaligus mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani, sholat Tahajud adalah (salah satu) jalan mujarab untuk mendapatkannya. Dengan dosis 13 reka’at dalam waktu 8 minggu, sholat Tahajud dapat menurunkan kadar kortisol. Pada kadar tinggi, kortisol bersifat imunosupresif. Sebaliknya dalam kadar rendah kortisol dapat mempengaruhi proliferasi limfosit. Dalam perspektif psikoneuroimunologi, terjadinya peningkatan respon imun ini akan meningkatkan ketahanan tubuh. Dengan kata lain, melalui turunnya kadar kortisol, para pengamal salat tahajud terhindar dari kemungkinan gejala stres. Keadaan terbebas dari stress akan membantu kita terhindar dari sakit atau penyakit.

Temuan di atas sekaligus menjawab sinyalemen yang mengatakan bahwa kebenaran agama mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah.

Maka marilah kita amalkan sholat Tahajud dengan tepat, ikhlas, dan khusyuk serta Istiqomah setiap malam.

Tombo Ati [ Obat Hati ]

Tombo ati, iku limo perkarane.Kapeng pisan moco Qur’an lan maknane. Kapeng pindo, sholat wengi lakonono. Kapeng telu, wong kang soleh kumpulono. Kapeng papat, iku weteng engkang luwe. Kapeng limo, dzikir wengi engkang suwe. Salah sawijine sopo biso ngelakoni. Mugi-mugi gusti Allah nyembadani.

Obat hati ada lima perkaranya. Yang pertama baca Qur’an dan maknanya. Yang kedua, shalat malam dirikanlah. Yang ketiga, berkumpullah dengan orang shaleh. Yang keempat perbanyaklah berpuasa. Yang kelima dzikir malam perpanjanglah. Salah satunya siapa bisa menjalani. Moga-moga Gusti Allah mencukupi.

Syarat Menjadi Qori' Berkualitas




Oleh : Zulfikar Muhammad


Qori’ Nasional tahun 2000

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilun Najah, Watukosek, Pasuruan

Pengasuh H.O.T (house of tilawah al-Qur’an), Sidoarjo



Untuk menjadi seorang Qori’ (pembaca) Al-Qur’an yang baik dan berkualitas, ada beberapa syarat yang harus dikuasai dan dimiliki oleh para Qur’anic Lover’s (pecinta Al-Qur’an). Antara lain :

1. Memiliki niat yang ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT semata. Karena niat akan menentukan hasil.

2. Memiliki kemampuan di bidang ilmu Tajwid.

3. Memilki waktu khusus untuk berguru, Musyafahah/Talaqqi kepada guru Al-Qur’an yang Ahli.

4. Selalu “Nderes” ngaji. Atau sering membaca Al-Qur’an secara rutin (istiqomah)

5. Senantiasa berlatih/melatih kembali Maqro’/segala sesuatau yang telah disampaikan oleh Guru secara istiqomah pula. Hal ini juga sebagai media melatih kualitas vokal.

6. Memiliki kemampuan bersuara dari nada rendah hingga nada tinggi secara teratur, bahkan sampai kepada nada yang paling tinggi (jawabul jawab)

7. Mengerti dan memahami makna ayat yang dibaca, sehingga tepat dalam Waqaf dan Ibtida’nya, serta panjang dan pendeknya bacaan.

8. Memiliki dan menguasai Ilmu Nagham, baik secara teori maupun praktek

9. Memiliki mental yang kuat, berani tampil di depan masyarakat luas. Sifat- sifat pemalu, demam panggung, nervous, ndre-deg, wa ‘ala alihi wa sohbih harus dihilangkan. Karena akan sangat mempengaruhi bacaan.

10. Memiliki ketahanan nafas yang terkendali. Karena sangat dilarang keras jika suka curi-curi nafas saat membaca Al-Qur’an.

11. Memiliki kesehatan Jasmani dan Rohani.

12. Mengamalkan Akhlaqul Qur’an.

Demikian beberapa syarat yang bisa kami sampaikan. Semoga ada barokah, guna, dan manfaatnya. Amin.

Wllahu A’lam bis Showab